Pamekasan, BeritaharianJatim – Ratusan massa aksi gabungan dari LSM dan Petani melakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Pamekasan Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin(22/11/2021)
Mereka melakukan longmarch dari monumen arek Lancor menuju kantor Bupati Kabupaten Pamekasan, aksi yang ke sekian kalinya itu mereka lakukan karena sudah jenuh dengan persoalan kelangkaan pupuk selama ini, ditambah dengan harga Pupuk sudah jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah
Menurut demonstran, pupuk subsidi yang biasa digunakan oleh petani di kabupaten berjuluk Bumi Gerbang Salam itu masih langka, jikapun ditemukan, harganya sangat mahal, kondisi tersebut membuat mereka seperti tercekik dan menangis di bumi agraris
Bahkan massa aksi juga menyebut pendistribusian pupuk bersubsidi kepada petani di Bumi Gerbang Salam itu ada indikasi permainan oleh oknum sehingga dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dipasaran
“Temuan kami di bawah, ada petani yang telah memiliki kartu tani tapi masih mendapat harga di atas HET, ini ada apa?” kata Korlap Aksi yang juga sebagai Ketua Aliansi Masyarakat Dan Pemuda Pamekasan (AMPPAS) Abd.kholis,S.H,.M.H
Kholis mengklaim sudah punya data terkait kecurangan tersebut yang mereka kantongi dari berapa kios dan distibutor yang mereka temui, ia juga mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh dinas terkait hanyalah kebohongan belaka karena justru yang ia temui berupa data sampah
“Pihak dinas terkait ini sering mengatakan akan selalu mengevaluasi dan menindaklanjuti, tetapi kenapa sampai hari ini kita hanya dapat sampah,”
Selanjutnya kita akan melaporkan oknum Kios, Distributor dan oknum Dewan Pengawas pupuk dan Pestesida Kabupaten Pamekasan yang telah kita kantongi Bukti-bukti dan saksi. tambahnya dengan penuh semangat,.
Salah satu koordinator aksi juga meneriaki kadis DKPP bahwa pernyataan nya beberapa hari yang lalu di media massa yang mengatakan bahwa stok ketersediaan pupuk aman sampai tahun 2022 sebagai pernyataan pembohongan kepada masyarakat Pamekasan karena kenyataan dilapangan pupuk justru langka dan harganya sudah jauh diatas HET, bahkan dirinya juga mengatakan andai bupati hadir menemui demonstran, ia akan meminta untuk memecat kadis DKPP
“Tidak tanggung, aman sampai tahun 2022, saya tidak mau berdiskusi dengan sampean pak, andai bupati hadir disini, satu permintaan saya, pecat kadis DKPP hari ini, dari dulu seperti ini pak, tapi tidak separah tahun ini persoalan ini” ucapnya dengan berapi api
Di akhir orasi, para demonstran meminta kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Ir.Ajib Abdullah msi untuk membacakan dan menandatangani surat pernyataan yang berisikan :
1.Keterjaminan ketersediaan pupuk terhadap petani di kabupaten Pamekasan sesuai dgn e.rdkk
2.Menjamin harga pupuk sesuai harga eceran tertinggi(HET)
3.Tidak memaksa masyarakat untuk membeli paket pupuk
kemudian surat pernyataan tersebut ditandatangani bersama antara kadis DKPP, ketua KPPP Ir totok suhartono, Abdul Kholis dan azif mawardi selaku perwakilan demonstran
(Mif/BHJ)